JAKARTA, ANYARNEWS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta daerah tidak ragu mempercepat realisasi belanja. Dia mengatakan salah satu penyebab realisasi belanja di daerah tidak maksimal karena faktor kehati-hatian kepala daerah.
“Hingga saat ini rata-rata realisasi belanja daerah mencapai 43,04 persen. Terjadi kenaikan tipis sebesar 5,46 persen dibandingkan dengan realisasi belanja semester I yakni 37,58 persen. Permasalahan umum belanja daerah di antaranya kepala daerah berhati-hati dalam melakukan belanja memperhatikan cash flow pendapatan,” kata Menteri Tito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Tito mengatakan, belum lagi saat ini pendapatan daerah yang berasal dari potensi pajak dan retribusi kurang optimal. Hal itu sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
“Pemerintah daerah terlalu tinggi dalam menetapkan target pendapatan tanpa memperhatikan potensi yang dimiliki,” ujar mantan kapolri ini.
Tak kurang dari 50 media nasional dan daerah dari berbagai platform mengkampanyekan upaya memerangi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Selain itu, Tito memaparkan, berkurangnya penerimaan negara membuat dana transfer dari pemerintah pusat berkurang.
“Kurangnya ketersediaan dana akibat pengurangan dana transfer yang berimbas pada pendanaan kegiatan yang bersumber dari dana transfer,” tuturnya.
Di sisi lain, lambatnya realisasi karena sering kali pemerintah daerah melakukan lelang pada triwulan dua. Sementara pihak ketiga cenderung menarik dana pembayaran kegiatan pengadaan pada akhir tahun.
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belanja pada akhir Agustus ini mencapai 43,04 persen. Ada kenaikan tipis sebesar 5,46 persen dibandingkan realisasi belanja semester I 37,58 persen.
“Target anggaran belanja Rp1.165,32 triliun dengan realisasi belanja mencapai Rp501,54 triliun setara dengan persentase 43,04 persen,” kata Tito.
Untuk tataran provinsi, realisasi belanja mencapai Rp153,20 triliun atau 44,74 persen dari target belanja Rp342, 40 triliun. Angka ini meningkat tipis dari rata-rata realisasi belanja provinsi semester I yakni 37,90 persen.
“Kabupaten/Kota untuk target anggaran belanja Rp822,92 triliun. Berhasil mencapai realisasi belanja Rp348,34 triliun atau setara dengan persentase 42,33 persen,” pungkas Tito Karnavian. (Aldo)
Discussion about this post