
JAKARTA, ANYARNEWS.COM – Mantan Sekretaris Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jakarta Raya, Uchok Gusli Piliang menilai kehadiran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ferli Bahuri dalam sidang etik yang digelar oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK, merupakan langkah tepat dan berjiwa kesatria. Karena itu, menurut dia, tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi sampai mendesak supaya Firli mundur dari jabatannya.
“Kan tidak ada yang dirugikan. Bila melihat sejumlah Pasal pada Peraturan Dewas KPK No. 2/2020 tentang Kode Etik dan Pedoman Periaku,” ujar Gusli Piliang dalam keterangan tertulisnya kepada anyarnews.com, Rabu (26/8/2020).
Untuk itu, Gusli mengajak kepada masyarakat agar berpikir positif dalam menyikapi isu penggunaan helikopter oleh orang nomor satu di lembaga antirasuah itu. Selagi penggunaan itu dapat di pertanggungjawabkan dan tidak merugikan negara, kenapa harus dipersoalkan.
Menurut dia, kehadiran Firli itu menunjukan sikap ketaatnya dalam menjalani proses hukum atas dugaan sekelompok element terkait tumpangan yang di gunakan bersangkutan saat ke Batu Raja, Sumatera Selatan. Apalagi, klarifikasi atas dugaan gratifikasi dalam penggunaan helikopter dari Palembang ke Batu Raja, telah disampaikan oleh beliau dengan jelas.
“Sebagaimana penjelasan tersebut, perjalanan yang dilakukan bukan dalam rangka dinas, tetapi perjalanan pribadi, sudah tentu pilihan menggunakan moda transfortasi juga bersumber dari anggaran pribadi,” tambahnya.
Bahwa Firli memilih menggunakan moda transfortasi helikopter, lanjut Gusli, bukan tanpa pertimbangan. Mengingat waktu yang terbatas dan beban kerja sebagai Pimpinan KPK, membuat waktu berkumpul dengan keluarga menjadi sangat terbatas, apalagi momentnya saat lebaran.
“Beliau sadar bila menggunakan jalur darat, tentu waktu berkumpul dengan keluarga semakin berkurang. Oleh karenanya beliau tidak ingin ada yang di korbankan, makanya memilih moda transfortasi udara sebagai pilihan yang efektif dalam membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga,” tutup Gusli.
Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman meminta Ketua KPK Firli Bahuri mundur dari jabatannya. Harapan itu disampaikan Boyamin di sidang etik Firli Bahuri yang digelar Dewan Pengawas KPK, Selasa (25/8/2020) kemarin.
Boyamin dalam sidang sudah menyampaikan materi bukti dan dokumen kepada Dewas KPK. Dia juga menyampaikan keterangan dengan singkat dan padat.
“Jadi sidang cukup efisien tak bertele-tele, jawaban saya juga berusaha sepadat mungkin jadi enggak sampai satu jam sudah selesai,” kata Bonyamin. (Aldo)
Discussion about this post