JAKARTA, ANYARNEWS.COM – Mantan Wakil Ketua DPR RI Korkesra periode 2014-2019, Fahri Hamzah menilai program sekolah mandiri ditengah pandemi virus corona atau Covid-19, justru banyak menimbulkan ekses negatif bagi anak didik. Pasalnya, banyak anak didik yang justru memanfaatkan perangkat hand phone (HP) diluar belajar dari jaringan (daring).
“Lapor Mas Menteri!, kemarin numpang sholat di rumah saudara sekitar jam 22.00 malam. Di samping saya sholat, ada 3 anak kecil sedang bermain gadget, 1 nonton youtube, 1 main game, 1 lagi main tiktok dengan HP ibunya dan bapaknya yang terbiasa dipakai sekolah,” tulis Fahri diakun Twitter-nya, Kamis (30/7/2020).
Menurut Fahri yang kini menjabat Wakil Ketua Umum DPN Partai gelora Indonesia itu, ekses negatif sekolah mandiri ini bagi anak luas sekali, mulai dari yang punya akses sampai yang miskin akses. Bagi anak yang kaya akses dan paket data, bikin mereka jadi penghuni dunia maya yang palsu.
“Hidup menonton layar kaca (tanpa pengawasan) yang merusak mata, otak dan hati. Sementara yang miskin akses bisa frustrasi, mesti berbuat apa, guru dan kelas tak terjangkau,” ujarnya.
Untuk itu, Fahri meminta kepada Mendikbud Nadiem Makarim membangun infrastruktur digital bagi pendidikan rakyat. Apalagi, dana Kemendikbud adalah yang terbesar dan mandatori konstitusi kita 20% APBN tiap tahun.
“Mas Menteri kan punya jejak sukses bikin infratruktur digital bagi tukang ojek. Mengapa tidak diteruskan dengan infrastruktur digital bagi pendidikan rakyat? Ayo Mas Menteri Kita Bisa!” ajaknya. (Aldo)
Discussion about this post