MAGELANG, ANYARNEWS.COM – Gerakan Milenial Peduli (G-Mile) bersama Gugus Tugas Relawan OKP kembali turun menyalurkan bantuan ke daerah-daerah terdampak Covid-19. Kali ini, G-Mile menyasar ke daerah Jawa Tengah, yaitu Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
Gerakan yg di prakarsai dan dipimpin langsung oleh Kapolsek secang AKP Purwanto ini melibatkan 10 desa yang akan dijadikan sebagai Kampung Tangguh Nusantara Candi dimana kampung tersebut secara bergotong royong menghadapi virus korona dengan saling menjaga dan menjalankan protokol kesehatan secara bersama-sama.
Aksi solidaritas yang dilakukan ini merupakan kesekian kalinya sebagai bentuk kepedulian dan upaya kerja sama kaum milenial dalam bersumbangsih terhadap sesama di saat semua sedang bergotong royong melawan Covid-1.
“Sebagai kaum milenial yang masih peduli terhadap sesama jadi kami kembali menyalurkan bantuan ke daerah-daerah terdampak. Tiada lain tujuan kami hanya ingin menunjukkan bahwa di saat semua bergotong royong melawan Covid-19, kami sebagai kaum milenial hadir sebagai bentuk kerja sama dengan memberikan bantuan terhadap yang membutuhkan,” kata Mbah Tjokro, Koordinator G-Mile, Rabu (24/06/2020).
Ia juga menambahkan, bantuan itu diberikan ke Kecamatan Secang karena merupakan kecamatan paling banyak pasien terkonfirmasi positif korona se-Kabupaten Magelang.
“Kami berikan bantuan ke Kecamatan Secang karena Kecamatan ini paling banyak pasien yang positif korona ketimbang kecamatan lain di Kabupaten Magelang ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, menurut keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Megelang, Nanda Cahyadi Pribadi (10/6) positif Covid-19 di Kabupaten Megelang melonjak naik sebanyak 18 kasus sedangkan yang terbanyak di Kecamatan Secang dengan jumlah 10 orang, Ngablak 4 orang,Tegalrejo 2 orang, Ngluwar dan Candimulyo masing-masing satu orang. Enam orang yang terjangkit di Kecamatan Secang merupakan cluster Gowa, dua orang akibat melakukan kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi dan dua orang lagi karena memiliki riwayat kontak dengan PDP rapid test reaktif PCR negatif
Mbah Tjokro menuturkan, G-Mile merupakan relawan mandiri dari berbagai gabungan organisasi kepemudaan yang selama ini sudah bergerak ke berbagai daerah dalam membantu mensosialisasikan protokol kesehatan ke masyarakat untuk menangkal penyebaran virus korona dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan oleh relawan medis dan non medis
“Kami yang tergabung di G-Mile merupakan kumpulan organisasi kepemudaan yang terdiri dari Pemuda Muslimin Indonesia, Gema Mathla’ul Anwar, Brigade PII, KCB, IPPI, IPGW, IKAMI, JDN telah sering turun sosialisasi ke masyarakat, membantu menyadarkan masyarakat agar gaya hidup sehat dengan menjalankan protokol kesehatan sekaligus membantu memberikan kebutuhan ke relawan medis dan non medis seperti APD dan semacamnya,” ungkapnya.
Adapun bantuan berupa APD (bantuan dari JDN), Face Sield (bantuan dari Pemuda Muslimin Indonesia), dan Masker (bantuan dari PGK) diserahkan langsung oleh Mbah Tjokro bersama Unikasari dan perwakilan relawan PGK ke 10 desa yang diwakili Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kacamatan Secang.
Acara penyerahan bantuan itu turut dihadiri oleh aparatur camat setempat diwakili oleh Kaur Pemerintahan Bapak Zaenal, Danramil Kapten ARM Suryo Wibowo dan Kapolsek Secang AKP Purwanto, SH.MH
Meminimalisir Penyebaran Covid-19
Mbah Tjokro menyadari bahwa Covid-19 tidak akan hilang selama vaksin belum ditemukan oleh karena itu yang perlu dilakukan sekarang adalah meminimalisir penyebarannya dengan mendisiplinkan diri dengan gaya hidup sehat
“Covid-19 ini kan tidak akan hilang selama vaksinnya belum ditemukan dan itu memerlukan waktu yang lama, nah untuk sementara menunggu vaksin itu maka penting kita merubah gaya hidup kita menjadi gaya hidup sehat karena hanya dengan itu maka penulurannya bisa diminimalisir,” ungkapnya
Mbak Tjokro juga menganggap sebagian masyarakat masih ada yang acuh dan tidak peduli disebabkan ketidakpahaman terkait bagaimana Covid-19 menular. Oleh karena itu, penting memberikan pemahaman dan edukasi ke masyarakat bagaimana caranya beraktivitas dengan mementingkan keselamatan diri sendiri dan orang lain dari virus korona
“Saya anggap masyarakat masih ada sebagian yang acuh dan tidak peduli, saya sering lihat mereka tidak pakek masker misalnya, mungkin mereka belum paham jadi perlu kita edukasi dan sering mensosialisasikan bagaimana caranya menangkal virus korona dengan gaya hidup sehat, ya begitulah kira-kira yang bisa kita lakukan,” tambahnya
Gerakan Gotong Royong
Sementara itu, Kapolsek Secang Bapak AKP Purwanto menilai bahwa gerakan G-Mile ini merupakan gerakan gotong royong yang patut diapresiasi karena penanganan Covod-19 ini adalah tanggung jawab bersama.
“Gerakan G-Mile ini positif banget, sebuah gerakan gotong royong yang mesti diapresiasi. Menyadarkan kita semua bahwa Covid-19 adalah musuh bersama yang harus dilawan bersama ssbagai tanggung jawan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bapak Purwanto berharap G-Mile terus bisa bekerja sama dengan semua pihak dan melanjutkan gerakan relawan untuk terus turun ke masyarakat langsung mensosialisasikan pemahaman tentang virus korona dan bagaimana menghadapinya agar tidak terjangkit dengan menjalankan protokol kesehatan.
“G-Mile perlu untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya Covid-19 dengan terus bergerak melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak,” tambahnya.
Selanjutnya Bapak Purwantu juga berharap dengan dijadikan 10 desa sebagai Kampung Tangguh Nisantara Candi bisa berjalan sukses seperti yang diharapkan bersama.
“Saya berharap 10 desa yang akan dijadikan Kampung Tangguh Nusantara Candi berjalan sukses dan sesuai dengan apa yang diharapakan, mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik, kan kalau misalkan gerakan ini sukses untuk merubah kesadaran kolektif masyarakat dengan selalu menjaga kedisiplinan sesuai dengan protokol kesehatan maka dengan mudah menangkal virus korona dan tentu bisa diikuti oleh desa-desa lain” tandas Pak Purwanto. (DHJ)
Discussion about this post