Konawe Selatan, Anyarnews.com – Salah satu organisasi kepemudaan, Gerakan Pemuda Marhaen Cabang Konsel (GPM- Konsel), Rendi Tabara., SH, menyampaikan keluh kesahnya kepada gubernur sulawesi tenggara untuk tidak hanya fokus kedatangan TKA di sultra namun di sisi lain harus memperhatikan Perbaikan jalan umum yang berlokasi di Jalan poros Andoolo-Tinanggea tepatnya di Desa Lalonggasu dan Lalowatu, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jum’at, (19/6)
“Jangan hanya fokus pada TKA yang akan masuk di Sulawesi tenggara, tolong juga pak gub harus memperhatikan perbaikan jalan umum yang ada di sultra karna jalan umum adalah faktor yang berperan baik di roda perekonomian, pemerintah, apa lagi masyarakat,” terangnya.
Rendi (sapaan akrabnya red), iabmenyampaikan kondisi jalan yang ada di Jl. poros andoolo-tinanggea sangat rusak parah dan dampaknya dapat mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
“kondisi jalan poros andoolo tinanggea begitu rusak parah apalagi di desa lalowatu dan lalonggasu hampir semua titik rusak, karena terdapat banyak kubangan apalagi di musim penguhujan ini tentunya akan sangat menghambat aktivitas masryakat,” ucapnya.
lanjutnya, ia menyampaikan hal tersebut kepada gubernur di karenakan status jalan tersebut merupakan Jalan provinsi antara kabupaten konsel dan kabupaten bombana.
“Apalagi jalan ini adalah jalan yang berstatus provensi, dan jalan ini terakhir dilakukan pengaspalan 10 tahun lalu dan hanya selalu di lakukan penambalan tentu ini tidak akan bertahan lama, apalagi jalan ini adalah penghubung Konsel dan bombana jadi DPRD dan Gubernur harus sesegera mungkin meninjak lanjuti persoalan ini,” ungkapnya.
Pungkasnya, Rendi mengatakan bahwa yang menjadi pemicu jalan provinsi tersebut kian memprihatinkan karena di duga adanya aktivitas perjalanan perusahaan PT. Jhonlin menuju Bombana sehingga menurutnya dengan adanya aktivitas tersebut akan semakin kian merusak jalan poros Andoolo – Tinanggea.
“selain itu jalan ini semakin rusak parah karna tampak ada aktivitas dari salah satu Perusahaan yang ada di bombana yaitu PT. Jhonlin , tampak beberapa mobil yang bermuatan puluhan ton selalu melintas kurang lebih sebulan ini tentu jalan akan semakin rusak parah dan ini akan sangat membahayakan masryakat sekitar, apalagi mobil2 ini Melintas siang dan malam, pemerintah jangan tinggal terkait masalah ini,” bebernya.
Pungkasnya, ia berpesan kepada Gubernur sultra dan Dprd Sultra agar kiranya aktivitas PT. Jhonlin yang menggunakan jalan umum untuk di hentikan, dan bila merujuk pada Undang-undang No. 38 tahun 2004 menurutnya jalanan tersebut tidak boleh di lintasi oleh perusahaan.
“Harapan saya pemerintah dalam hal DPRD provinsi sulawesi Tenggara bersama gubernur untuk segera mungkin memperbaiki jalan tersebut dan menghentikan aktivitas pt jhonlin menggunakan jalan umum karena ini akan semakin merusak dan membahayakan masryakat sekitar selain itu ketika mengacu pada uu no 38 tahun 2004 itu tidak boleh jalan umum di gunankan untuk Perusahaaan ataupun yang menjadi kepentingan nya, kami akan terus menyuarakan persoalan ini dan saya sudah berkoordinasi dgn masryakat dan pemuda untuk memalang aktivitas dari pt jhonlin apabila belum ada titik temu dari perbaikan jalan tersebut,” tutupnya.(JUL)
Discussion about this post