MATARAM, ANYARNEWS.COM – Ditengah upaya pemerintah memperkenalkan konsep new normal kasus positif corona di NTB justru belum menujukkan tanda-tanda penurunan.
Rinciannya 276 orang sudah sembuh, sepuluh meninggal dunia, serta 304 orang masih positif dan dalam perawatan.
New normal, tidak bisa juga mengabaikan kewajibanya negara untuk melindungi rakyatnya khususnya Warga disekitar ponpes dan santri.
Menurut Suaeb Qury selaku wakil ketua satgas NU peduli covid-19, harus mefasilitasi dan merelokasi anggaran utuk pesantren.
“Negara harus memfasiltasinya, dengan anggaran 900 miliyar, Gubernur NTB Harus merelokasikan anggaran untuk pondok pesantren,” tuturnya.
“Untuk itu kami satgas Covid-19 NU NTB akan membuat 10 sampai lebih ponpes Se-NTB sebagai model percontohan penanganan Covid standard WHO,” tambahnya.
“Sudah saatnya gubernur memfasilitasi para pimpinan pondok pesantren untuk ikut menjadi bagian new normal, Ini merupakan bagian dari upaya mengurangi danpak dari transmisi lokal covid 19, sebab tidak semua pondok di NTB memiliki fasilitas dan panduan standar kesehtan,” tutup pria yang akrab disapa SQ itu.
Untuk itu Gubernur turut mimikirkan dan mengalokasikan anggaran untuk beberapa pondok yg minim fasilitatas.
Saat ini pihak pemerintah daerah tengah melakukan persiapan, sosialisasi dan edukasi terkait penerapan new normal. Ini agar masyarakat paham soal new normal ini untuk virus corona dengan cara baru. (DHJ)
Discussion about this post